welcome to my blog

Rabu, 11 Mei 2011

USG

USG adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam bidang kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.

Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah. Kemudian George Ludwig, ahli fisika Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik.

Ultrasonography adalah salah satu dari produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini Medical imaging (MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka (non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan MI.

3
2. Evaluasi pertumbuhan janin, pada pasien yang telah diketahui menderita insufisiensi uteroplasenta, misalnya pre-eklampsia berat, hipertensi kronik, penyakit ginjal kronik, diabetes mellitus berat; atau menderita gangguan nutrisi sehingga dicurigai terjadi pertumbuhan janin terhambat, atau makrosomia.
3. Perdarahan per vaginam pada kehamilan yang penyebabnya belum diketahui.
4. Menentukan bagian terendah janin bila pada saat persalinan bagian terendahnya sulit
ditentukan atau letak janin masih berubah-ubah pada trimester ketiga akhir.
5. Kecurigaan adanya kehamilan ganda berdasarkan ditemukannya dua DJJ yang berbeda frekuensinya atau tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan usia gestasi, dan atau ada riwayat pemakaian obat-obat pemicu ovulasi.
6. Membantu tindakan amniosentesis atau biopsi villi koriales.
7. Perbedaan bermakna antara besar uterus dengan usia gestasi berdasarkan tanggal hari
pertama haid terakhir.
8. Teraba masa pada daerah pelvik.
9. Kecurigaan adanya mola hidatidosa.
10. Evaluasi tindakan pengikatan serviks uteri (cervical cerclage).
11. Suspek kehamilan ektopik.
12. Pengamatan lanjut letak plasenta pada kasus plasenta praevia.
13. Alat bantu dalam tindakan khusus, misalnya fetoskopi, transfusi intra uterin, tindakan
“shunting”, fertilisasi in vivo, transfer embrio, dan “chorionic villi sampling” (CVS).
14. Kecurigaan adanya kematian mudigah / janin.
15. Kecurigaan adanya abnormalitas uterus.
16. Lokalisasi alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR).
17. Pemantauan perkembangan folikel.
18. Penilaian profil biofisik janin pada kehamilan diatas 28 minggu.
19. Observasi pada tindakan intra partum, misalnya versi atau ekstraksi pada janin kedua
gemelli, plasenta manual, dll.
20. Kecurigaan adanya hidramnion atau oligohidramnion.
21. Kecurigaan terjadinya solusio plasentae.
22. Alat bantu dalam tindakan versi luar pada presentasi bokong.
23. Menentukan taksiran berat janin dan atau presentasi janin pada kasus ketuban pecah
preterm dan atau persalinan preterm.
24. Kadar serum alfa feto protein abnormal.
25. Pengamatan lanjut pada kasus yang dicurigai menderita cacat bawaan.
26. Riwayat cacat bawaan pada kehamilan sebelumnya.
27. Pengamatan serial pertumbuhan janin pada kehamilan ganda.
28. Pemeriksaan janin pada wanita berusia di atas 35 tahun.
Tampilan Gambar
Tampilan gambar pada layar monitor dapat berupa ampiltudo (A),brightness (B),time-motion (T- M), dan Doppler. Tampilan Amplitudo saat ini sudah tidak dipergunakan lagi dalam bidang obstetri ginekologi. Tampilanbrightness saat ini sudah merupakan gambaran yang nyata (real-
time), artinya yang kita lihat adalah yang juga sedang diperiksa, misalnya pada waktu janin
bergerak, maka pada saat yang sama kita juga dapat melihat pada layer monitor bayi yang
sedang bergerak (Gambar 1)..




4
Gambar 1. Tampilan B-mode pada layar monitor
Pada pemeriksaantime-motion atau lebih sering disebut “M-mode” dapat dilihat suatu grafik pergerakan yang berhubungan dengan keteraturan dan satuan waktu, misalnya dari pergerakan katup jantung dapat diukur berapa frekuensi denyut jantung janin dalam satu menit dan dapat dilihat apakah teratur atau tidak (Gambar 2). Selain itu, dapat juga diukur ketebalan dinding jantung janin, serta patologi yang ada pada jantung dan daerah sekitarnya. TampilanDoppler memungkinkan kita melihat denyut pembuluh darah, arah aliran darah (memakai doppler berwarna) dan melakukan kalkulasi kecepatan aliran darah (velositas) dalam pembuluh darah.
Gambar 2. Tampilan M-mode pada denyut jantung janin
Semakin tinggi frekuensi gelombang suara, maka semakin pendek gelombang suara yang dipergunakan, sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan rinci (memiliki resolusi tinggi). Kebalikannya bila semakin tinggi frekuensi yang dipergunakan, maka kedalaman penetrasi gelombang suara semakin rendah (dangkal), artinya untuk pemeriksaan organ superfisial atau yang dekat dengantransduser lebih baik memakai frekuensi tinggi (> 5 MHz), misalnya USG transvaginal atau payudara.
Ketajaman gambar juga dipengaruhi oleh fokus. Fokus dapat diatur melalui mesin USG oleh operator, fokus ditempatkan pada daerah yang akan diamati. Khusus untuk pemeriksaan jantung janin hanya dipergunakan satu fokus saja, sedangkan untuk organ lainnya cukup dua
Ketajaman gambar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu frekuensi, fokus, resolusi aksial,
resolusi lateral, artefak, dan resolusinear-field / far-field.

5
buah fokus. Semakin banyak fokus yang dipergunakan, semakin banyak energi yang dipakai, sehingga gambar USG semakin tidak tegas gambarannya. Pada Gambar 3 dapat dilihat penempatan fokus yang salah (Gambar A) dan benar (Gambar B). Ketajaman gambar akan sangat berbeda dan hal ini akan mempengaruhi ketepatan hasil diagnostik sonografisnya.
Gambar 3. Pada gambar (A) letak fokus dibawah dari obyek yang akan dinilai sedang pada
gambar (B) letak kedua fokus tepat pada obyek yang akan dinilai
Resolusi aksial dan lateral mempengaruhi ketajaman gambar. Resolusi aksial adalah kemampuan untuk membedakan dua titik pada daerah yang tegak lurus dengan transduser. Resolusi lateral adalah kemampuan untuk membedakan dua titik pada daerah horizontal (lateral) terhadap transduser. Selain itu, ketajaman gambar juga dapat dipengaruhi oleh adanya artefak.
Persiapan Pemeriksaan
Persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan USG adalah :
a. Pencegahaninfeksi
b. Persiapanalat
c. Persiapanpasien
d. Persiapanpemeriksa
a. Pencegahaninfeksi
Cuci tangan sebelum dan setelah kontak langsung dengan pasien, setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh lainnya, dan setelah melepas sarung tangan, telah terbukti dapat mencegah penyebaran infeksi. EpidemiHIV/AIDS telah menjadikan pencegahan infeksi kembali menjadi perhatian utama, termasuk dalam kegiatan pemeriksaan USG dimana infeksi silang dapat saja terjadi. Kemungkinan penularan infeksi lebih besar pada waktu pemeriiksaan USG transvaginal karena terjadi kontak dengan cairan tubuh dan mukosa vagina.
1)Risiko penularan tinggi terjadi pada pemeriksaan USG intervensi (misalnya punksi menembus kulit, membran mukosa atau jaringan lainnya); peralatan yang dipakai memerlukan sterilisasi (misalnya dengan autoklaf atau etilen oksida) dan dipergunakan sekali pakai dibuang




9
Setiap mesin mempunyai konfigurasi tampilan tombol-tombol yang berbeda, sehingga setiap pemeriksa harus menyesuaikan dengan peralatan yang dipakainya serta mengenali semua lokasi dan fungsi tombol-tombol yang tersedia (Gambar 7).
Transduser dipegang oleh tangan yang terdekat dengan tubuh pasien, hal ini untuk mencegah terjatuhnya transduser tersebut. Sebaiknya pemeriksa duduk dikursi ergonomis yang dapat bergerak, berputar, dan dapat diatur ketinggiannya agar posisi tangan sama tinggi dengan dinding perut pasien (pemeriksaan USG transabdominal) atau duduk di depan perineum pada saat melakukan pemeriksaan USG transvaginal. Mesin USG harus dapat dijangkau oleh tangan kiri pemeriksa agar pemeriksaan tersebut dapat optimal dan tidak membuat lekas lelah.
Pemeriksa juga harus berlatih dengan baik agar dapat merasakan bahwatransduser tersebut merupakan kepanjangan dan bagian dari tangannya (terutamatransduser transvaginal) sehingga adanya tahanan, konsistensi masa, atau perlekatan dapat dirasakan. Jangan memegangtransduser terlalu kaku dan kuat karena akan menimbulkan cedera pada lengan dan bahu. Pemeriksa juga harus mengetahui program pencegahan infeksi universal.
Gambar .7. Tampilan tombol-tombol padkeyboard USG
(Sumber : RSIA Hermina Jatinegara)
Selain itu, pemeriksa diharapkan selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara membaca kembali buku teks atau literatur-literatur mengenai USG, mengikuti pelatihan secara berkala dan mengikuti seminar-seminar atau pertemuan ilmiah lainnya mengenai kemajuan USG mutakhir (continuing professional development / CPD). Kemampuan diagnostik seorang sonografer dan sonologist sangat ditentukan oleh pengetahuan, pengalaman dan latihan yang dilakukannya.
Teknik Pemeriksaan
Pemeriksaan USG obstetri dan ginekologi dapat dilakukan melalui cara :
1. Transabdominal
2. Transvaginal,
3. Transperineal / translabial,
4. Transrektal,atau
5. Pemeriksaan USG invasif
1. Pemeriksaan USG transabdominal
Sebelum memulai pemeriksaan perhatikan pengaturan pemindaian, pada layer monitor akan tampak gambaran tampilan USG transabdominal. Tentukan mana posisi kanan transduser kemudian samakan dengan posisi kanan pasien dan kanan layar monitor (Gambar 8 - 11).
Sembilan Manfaat USG Bagi Kehamilan

Ultransonografi atau USG memiliki banyak manffaat. Alat yang menggunakan gelombang suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada efek samping berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam. Beberapa hal yang bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain adalah :

1. Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapat dilihat lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui
2. Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untukj mengukur usia kehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG> Tanggal persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah.
3. Pertumbuhan dan perkembangan janin
4. Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan
5. Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir)
6. Hambil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal.
7. Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek lewat USG sangat bermanfaat untuk keperluan ini.
8. Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang juga bisa dipantau lewat alat canggih ini
9. Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting dalam proses kontrol kehamilan.

Sumber : tabloid Gaya Hidup Sehat edisi 377 / 6-12 oktober 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar