welcome to my blog

Selasa, 10 Mei 2011

hiperemesis gravidarum

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan dibidang kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta kualitas kehidupan dan usia harapan hidup. Peningkatan kualitas hidup ini perlu dimulai dari dini yaitu sejak berada dalam kandungan. Oleh karena itu kehamilan yang sehat sangat mempengaruhi potensi dari penerus keturunan di kemudian hari. ( Manuaba; 1998 )
Menurut Leimena 1993 kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah terminasi kehamilannya tanpa memandang lama dan lokasi kehamilannya.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) merupakan salah satu faktor paling sensitif yang menggambarkan kesehatan ibu dan anak. AKI dan AKB di Indonesia masih sangat tinggi, terbukti dengan adanya kematian ibu yang sangat bervariasi antara 5 sampai 100.000 per kelahiran hidup. Dan kematian perinatal yang berkisar antara 25 sampai 750 per kelahiran hidup. Angka kematian ibu tersebut harus dapat ditekan menjadi 225 per 100.000 kelahiran hidup dan kematian bayi ditekan menjadi 49,8 per 1000 kelahiran hidup.
Maka dari itu pemeriksaan antenatal perlu sekali dilakukan untuk memastikan keadaan ibu dan janin secara berkala serta untuk mengetahui secara dini apabila ada penyimpangan atau kelainan yang ditemukan. Dengan tujuan agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta melahirkan bayi dengan sehat.
Pemeriksaan kehamilan secara berkala yang diikuti secara teknis harus dikuasai oleh setiap pelaksana program KIA di lapangan agar kualitas pelayanan dapat terjamin. Apabila pada ibu hamil dengan primigravida/ multigravida umumnya banyak masalah yang berhubungan dengan kehamilannya karena kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilannya. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil primigravida/ multigravida untuk melakukan kemungkinan faktor resiko tinggi bisa ditemukan.
1.1.2 TUJUAN PENULISAN
a. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam memberikan asuhan kebidanan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dalam memecahkan masalah khususnya pada Ny. L Dengan Hiperemisis Gravidarum di Poli Kandungan RSU dr. Mohamad Soewandhi.
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
1. Pengkajian dan menganalisa data pada klien dengan kehamilan fisiologis.
2. Merumuskan diagnosa kebidanan dan menentukan prioritas masalah pada klien.
3. Menyusun rencana kebidanan.
4. Melaksanakan tindakan kebidanan.
5. Evaluasi asuhan kebidanan.

1.1.3 METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam proses penyusunan laporan ini adalah :
1. Metode pendekatan deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengungkapkan peristiwa dan gejala yang terjadi.
2. Teknik pengumpulan data dan pengidentifikasian data melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, studi dokumen dan studi kepustkaan.
3. Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari keluarga dan petugas kesehatan.

1.1.4 LOKASI DAN WAKTU
a. LOKASI
Asuhan Kebidanan ini disusun saat penulis melaksanakan praktek lapangan di Poli Kandungan RSU dr. Mohamad Soewandhi Surabaya.
b. WAKTU
Penyusunan asuhan kebidanan ini dilakukan pada saat jam kerja poli yaitu pukul 07.00 s/d 14.00 WIB.

1.1.5 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan ini terdiri dari :
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, lokasi dan waktu, serta sistematika penulisan.
BAB II Landasan teori meliputi konsep dasar kehamilan dan asuhan kebidanan pada kehamilan.
BAB III Tinjauan kasus meliputi pengkajian data, diagnosa/ masalah, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan dan rasional, pelaksanaan rencana tindakan dan evaluasi.
BAB IV Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
















BAB II
LANDASAN TEORI

1.2.1 Pengertian
Hiperemisis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang terjadi pada wanita hamil sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan dan terganggunya keseimbangan elektrolit.

1.2.2 Penyebab Hiperemisis Gravidarum
Penyebab hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti tetapi ada beberapa faktor predesposisi dapat dijabarkan :
1. Faktor adaptasi dan hormonal
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hyperemisis gravidarum. Faktor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, primigravida dan overdestensi rahim pada hamil ganda dan mola, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemisis gravidarum.
2. Faktor psikologis
Besar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami, dan sebagian diduga dapat menjadi faktor kejadian hyperemisis gravidarum.
3. Faktor alergi
Diduga terjadi invasi jaringan velli kerialis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, faktor alergi dapat menyebabkan kejadian hyperemisis gravidarum.

1.2.3 Gejala
Gejala hiperemisis gravidarum secara klinis dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :
1. Hiperemisis gravidarum tingkat I
- Muntah berlangsung terus-menerus.
- Makan berkurang.
- BB menurun.
- Kulit dehidrasi – tonusnya melemah, lidah kering.
- Nyeri di daerah epigastrium.
- Tekanan darah turun dan nadi meningkat.
- Mata tampak cekung.
2. Hiperemisis gravidarum tingkat II
- Penderita tampak lemah.
- Gejala dehidrasi makin tampak : mata cekung, turgor kulit makin kering, lidah kering dan kotor.
- Terjadi gangguan buang air besar.
- Mulai tampak gejala gangguan kesadaran, menjadi apatis.
- Nafas berbau aseton.
3. Hiperemisis gravidarum tingkat III
- Muntah berkurang.
- Keadaan umum makin menurun : tensi menurun, nadi meningkat, suhu naik, keadaan dehidrasi makin jelas.
- Gangguan faal hati terjadi dengan manifestasi ikterus.
- Gangguan kesadaran dalam bentuk : sumnolen sampai koma : komplikasi susunan sayaraf pusat (ensefalopati wernicla) nistaguws. Perubahan arah bola mata, doplepea – gambar tampak ganda perubahan mental.

1.2.4 Diagnosa
Diagnosis hiperemisis gravidarum biasanya tidak sukar, harus ditemukan adanya kehamilan muda & muntah yang terus menerus sehingga mempengaruhi keadaan umum, namun harus diperkirakan kehamilan muda dengan penyakit pielonefritis, hepatitis, ulcus pepticumdun tuner serebri yang dapat pula memberikan gejala mental.

1.2.5 Pengobatan
Konsep pengobatan dapat diberikan sebagai berikut :
1. Isolasi dan pengobatan psikologis
2. Pemberian cairan pengganti
3. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada hiperemisis gravidarum sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sehingga dapat dipilih obat yang tak bersifat teratugenik.

Susunan obat yang dapat di berikan :
a. Sedativa ringan → - Phenobarbital
- Valium
b. Anti alergi → - Antihistamin
- Dramaamen
- Ovamen
c. Anti mual muntah → - Miaaner B5
- Emetrule
- Stimetil
- Auupreg
d. Vitamin → - Terutama vitamin B komplek
- Vitamin C

Perawatan Hiperemisis :
1. Menganjurkan mengubah pola makan sehari-hari dengan makanan dalam porsi kecil tetapi sering.
2. Waktu bangun dari tempat tidur pagi jangan segera turun dari tempat tidur tapi sebaiknya makan roti atau biskuit dengan teh hangat manis.
3. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
4. Makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin sekali.
5. Usahakan agar dapat BAB setiap hari karena dapat menjamin menghindarkan kekurangan karbohidrat.
6. Menganjurkan banyak makan makanan yang mengandung gula.
7. Menganjurkan kepada ibu untuk dapat menerima kehamilannya dengan baik, menghilangkan perasaan kuatir / takut terhadap kehamilan.
8. Kurangi pekerjaan yang dapat menggangu kehamilan.
9. Hilangakan / hindari masalah dan konfilik yang kiranya dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
10. Menganjurkan kepada ibu agar istirahat yang cukup.
11. Hubungan seksual boleh dilakukan asal tidak menggangu kehamilan dan ibu merasa nyaman melakukannya.
12. Berikan dukungan / support dari orang sekitarnya.
13. Pencegahan terhadap hypremisis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah umur kehamilan 4 bulan.



















BAB III
TINJAUAN KASUS
NO. REGISTER : 25066791
RSU dr. Mohamad Soewandhi

1.3.1 PENGKAJIAN DATA
A. IDENTITAS/ BIODATA

Nama : Ny. L Nama suami : Tn. A
Umur : 23 th Umur : 25 th
Agama : Islam Agama : Islam
Bangsa/ suku : Indonesia/ Jawa Bangsa/ suku : Indonesia/ Jawa
Pendidikan : SMEA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pedagang Lemari
Alamat rumah : Jl. Ploso 1/42 Alamat rumah : Jl. Ploso 1/42
No. Telp : -

B. ANAMNESA ( DATA SUBYEKTIF )
Pada tanggal : 16 Agustus 2005 Pukul : 09.10 WIB
1. Alasan kunjungan ini : P Pertama Rutin Ada keluhan
2. Keluhan- keluhan : Ibu mengatakan pada kehamilan sering muntah-muntah dan tidak mau makan.
3. Riwayat Menstruasi :
 Haid Pertama : Umur ± 13 tahun
 Siklus/ Lamanya : 28 hari/ 7 hari
 Banyaknya : 2 kotex penuh
 Sifat darah : cair, merah
 Dismenorhoe : ada, saat hari pertama haid





4. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu :
No Tgl. Lahir Usia kehamilan Jenis persalinan Tempat persalinan Komplikasi Penolong Bayi Nifas
Umur Ibu Bayi PB/BB jenis keadaan keadaan Laktasi/ KB
1

2 4-6-2003
2 th
Hamil ini 9 bln

- Spontan

- Bps

- -

-
-

- Bidan

- 51/2900

- Baik

- -

- 1 th/ suntik
-


5. Riwayat Kehamilan ini :
 Hari I haid terakhir : 28 Mei 2005
 Taksiran persalinan : 06 Februari 2006
 Keluhan- keluhan pada trimester I : Ibu mengatakan mual dan muntah setiap hari dan tidak bisa makan.
 Pergerakan anak pertama kali : Ibu belum merasakan gerakan anak karena usia kehamilan masih kecil.

 Keluhan yang dirasakan ( bila ada jelaskan ) :
ٱ Rasa lelah : Ibu mengatakan sering merasa lelah pada kaki dan punggung jika berdiri atau duduk terlalu lama
ٱ Mual dan muntah yang lama : ada
ٱ Nyeri perut : ada
ٱ Panas, menggigil
ٱ Sakit kepala berat/ terus- menerus
ٱ Penglihatan kabur
ٱ Rasa nyeri/ panas saat BAK
ٱ Rasa gatal pada vulva vagina dan sekitarnya
ٱ Pengeluaran cairan pervaginam
ٱ Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai
ٱ Oedema
 Diet/ makan
Ibu mengatakan baik sebelum atau saat hamil pola makan dan minum tetap sama, yaitu makan 3x sehari dengan nasi, lauk ( ikan laut, tempe, tahu, telur ), sayur ( bayam, kangkung, kacang- kacangan, wortel ), buah ( pepaya, jeruk ), selama hamil setiap pagi ibu minum susu prenagen 1 gelas 1 hari. Minum air putih ± 5-6 gelas sehari, tidak pernah ngidam.
 Pola eliminasi
Ibu mengatakan sebelum hamil BAK ± 2x -3x sehari,lancar, tidak nyeri, warnanya kuning, BAB 1x sehari, teratur, konsistensi lunak, warna kuning saat hamil BAK ± 5x – 6x sehari, lancar, tidak nyeri, warnanya kuning BAB 1x sehari, teratur, konsistensi lunak, warna kuning.
 Aktivitas sehari- hari
Pola istirahat dan tidur : Ibu mengatakan baik sebelum atau saat hamil pola istirahat sama yaitu tidur malam ± 8 jam ( 21.00 – 05.00 ), tidur siang ± 1 jam ( 14.00 – 15.00).
Seksualitas : Ibu mengatakan sebelum hamil melakukan hubungan seksual 2x seminggu sedangkan saat hamil ibu jarang sekali melakukan hubungan seksual karena takut mengganggu kehamilan.
Pekerjaan : Ibu mengatakan baik sebelum atau saat hamil ibu bekerja sebagai karyawati di sebuah perusahaan swasta mulai jam 08.00 – 14.00, selain itu juga ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, memasak mencuci dll, tanpa ada gangguan dengan kehamilannya.
 Imunisasi TT : Belum.
 Kontrasepsi yang pernah digunakan : Ibu mengatakan kontrasepsi yang pernah di pakai adalah kondom.
6. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita :
Jantung : tidak pernah
Ginjal : tidak pernah
Asma/ TBC paru : tidak pernah
Hepatitis : tidak pernah
D. M : tidak pernah
Hipertensi : tidak pernah
Epilepsi : tidak pernah

7. Riwayat penyakit keluarga :
Jantung : tidak ada
Hipertensi : tidak ada
D. M : tidak ada
Asmah/TBC : tidak ada
Hepatitis : tidak ada
Ginjal : tidak ada
Gemelly : tidak ada

8. Riwayat sosial :
Perkawinan : Menikah 1 kali, usia perkawinan 2 tahun.
 Kehamilan ini : -- Direncanakan Tidak direncanakan
Diterima

Tidak diterima
 Perasaan tentang kehamilan ini : Ibu mengatakan senang dan menerima kehamilan ini begitu juga dengan suami dan keluarga yang lain.
 Status perkawinan : Kawin Kawin : 1 (satu) kali
 Kawin I : Umur : 21 tahun, dengan Suami umur : 23 tahun
Lamanya : 2 tahun anak : Hamil ke dua

A. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF)
1. Status Emosional : Cukup baik, ibu sangat menerima kehamilan ini.

2. Tanda vital :
Tekanan darah : 100/60 mmHg Lila : 23,5 cm
Denyut nadi : 96 X/ menit TB : 155 cm
Pernafasan : 20 X/ menit BB : sebelum hamil 50 kg
Suhu : 36,3 º C
BB : 52 kg

3. Muka : Oedema : Ada Tidak
Conjungtiva : Pucat
Sklera Mata : Putih, tidak ikterus.

4. Dada : Simetris
Mammae : Ada Tidak ada
Benjolan : Ada Tidak ada
Striae : striae livida
Areola : mengalami hiperpigmentasi
Puting susu : menonjol ( keluar ), belum keluar kolostrum

5. Pinggang (periksa ketuk : Costro-veterba-Angle tendemess)
Nyeri Ada Tidak


6. Extremitas Ada Tidak
Oedema tangan dan jari Ada Tidak
Oedema tibia dan jari
Betis merah/lembek/keras Ada Tidak
Varices tungkai Ada Tidak
Reflek patella Ka Positif Negatif
Ki Positif Negatif

7. Abdomen
7.1 Bekas luka : Ada Tidak
Pembesaran perut : sesuai dengan usia kehamilan ( 30- 31 minggu )
Bentuk perut : Bulat lonjong
Oedema Ada Tidak
Acites Ada Tidak
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi Uterus
Tinggi fundus uteri : ½ simfisis - pusat
Letak : -
Presentasi : -
Punggung : -
TBBJ : -
Posisi janin : -
Kontraksi : Tidak ada Ada
Frekuensi : tidak ada
Kekuatan : tidak ada
Palpasi supra pubik kandung kemih : kandung kemih kosong
Auskultasi : -
DJJ : belum terdengar tempat : -
Frekunsi : -

8. Genetalia
Inspeksi
Vulva dan vagina : Varices : Ada Tidak
Luka : Ada Tidak

Kemerahan : Ada Tidak
Nyeri : Ya Tidak
Perineum : Bekas luka/luka parut : Ada Tidak

Lain-lain : Ada Tidak




B. UJI DIAGNOSTIK
• Darah
- Golongan Darah : O
- Hb : 9 gram %
- Hbs Ag : Tidak dilakukan
• Urine
- Albumin : Tidak dilakukan
- Reduksi : Tidak dilakukan

1.3.2 INTERPRETASI DATA
DIAGNOSA :
1. Ibu hamil GIIP10001 11 – 12 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I.
Dasar :
DS : Ibu mengatakan :
- Sedang hamil anak kedua.
- Ibu sering mual dan muntah bila selesi makan serta tidak berselera makan.
- Selama hamil ini ibu makan 2x / hari porsi 1 – 3 sendok.
- Ibu senang dengan kehamilan ini.
- HPHT : 28 Mei 2005.

DO : Hasil pemeriksaan :
- BB : 52 kg
- TFU : ½ simfisis – pusat(13 cm).
- Ball : (+).
- DJJ : Belum terdengar.
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Denyut nadi : 96 X/ menit
- Pernafasan : 20 X/ menit
- Suhu : 36,3 º
- Lila : 23,5 cm
- TB : 155 cm
- BB : Sebelum hamil 50 kg
- UK : 11 – 12 minggu
MASALAH :
Gangguan pemenuhan nutrisi :
Ds : Ibu mengatakan mual-mual dan muntah bila selesai makan, ibu tidak berselera makan, makan nasi 1-3 sendok, kadang hanya makan biskuit atau buah.
Do : Bibir kering, lidah kering, terdapat nyeri tekan pada epigastrium.
BB : 52 kg TB : 155 cm
Lila : 23,5 cm TD : 100/60 mmHg
N : 96 x/menit RR : 20 x/menit
S : 36,3 ºC
TFU : ½ simpisis – pusat.


KEBUTUHAN :
Memberikan HE tentang :
- Nutrisi ibu hamil hyperemisis gravidarum yaitu makan sedikit tapi sering.
- Hindari makan makanan yang merangsang yang dapat menyebabkan muntah misalnya terlalu manis, asam dan pedas.
- Sebelum bangun dari tempat tidur usahakan miring dulu dan mencoba makan makanan ringan seperti biskuit dan teh manis.
- Istirahat yang cukup.

1.3.3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL :
Tidak ada.


1.3.4 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA ATAU KOLABORASI :
Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi.

1.3.5 MERENCANAKAN ASUHAN YANG MENYELURUH
1. Lakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi therapeutik.
Rasional : Melakukan pendekatan dengan komunikasi therapeutik akan menumbuhkan rasa percaya pasien kepada petugas dan pasien dapat lebih kooperatif sehingga mudah dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan.

2. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.
Rasional : Dengan pemeriksaan kehamilan standart 5 T kita dapat mendeteksi dini kelainan kehamilan.

3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu mengetahui kondisinya dan janin saat ini serta dapat mengantisipasi keadaan yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi dari kondisi saat ini.

4. Berikan penjelasan pada ibu tentang penyebab mual dan muntah.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga lebih mengerti kehamilannya.

5. Anjurkan ibu untuk menghisap permen.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk menghisap permen agar mengurangi rasa mual.



6. Jelaskan pada ibu tentang aktivitas selama kehamilan ini.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat menjaga kesehatannya secara optimal.

7. Jelaskan kepada ibu makanan apa yang boleh dikonsumsi.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat meningkatkan kesehatannya.

8. Jelaskan tentang tanda bahaya trimester I / kondisi yang mengarah pada hyperemisis gravidarum tingkat I.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan pada ibu diharapkan ibu dapat mendeteksi secara dini kelainan.

9. Berikan tablet penambah darah dan tablet multi vitamin.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi untuk memberikan tambahan obat kepada ibu, kesehatan ibu dan janin akan lebih terjamin.

10. Anjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, kondisi ibu dan janin akan menjadi lebih baik dan terkontrol.

11. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi.
Rasional : Dengan kontrol tepat pada waktunya kondisi ibu dan janin lebih terpantau oleh tenaga kesehatan sehingga kemungkinan tanda bahaya kehamilan tidak akan terjadi.

12. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.
Rasional : Dengan melakukan kolaborasi dengan dokter ibu diharapkan cepat sembuh.


1.3.6 PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN
Tanggal 16 Agustus 2005 jam 09.10 WIB
1. Melakukan pendekatan melalui komunikasi therapeutik baik secara verbal maupun non verbal ( sentuhan, kontak mata, dll ), memperkenalkan diri pada ibu, berbicara sopan dan tidak menyinggung pasien, mendengar segala keluhan ibu.

2. Memberikan penjelasan pada ibu tentang mual dan muntah adalah hal yang normal yang biasa terjadi pada kehamilan. Selama mual dan muntah itu tidak menggangu aktivitas ibu. Hal ini disebabkan karena peningkatan hormon karena adaptasi ibu.

3. Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan standart 5 T.
- BB : 52 kg
- TFU : ½ simfisis – pusat (13 cm).
- UK : 11 – 12 minggu.
- Ball : (+) positif.
- DJJ : belum terdengar.
- Tekanan darah : 100/60 mmHg
- Denyut nadi : 96 X/ menit
- Pernafasan : 20 X/ menit
- Suhu : 36,3 º
- Lila : 23,5 cm
- TB : 155 cm
- BB : sebelum hamil 50 kg
- TT : Boster.

4. Menganjurkan kepada ibu untuk makan permen untuk menambah nafsu makan dan jangan makan permen yang rasa mint tetapi makan permen yang disukai ibu.
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk memberikan tablet tambah darah dan vitamin
1. Inbion 1 x 1
2. Lycalvit 1 x 1

6. Memberikan penjelasan pada ibu bahwa kekurangan kondisinya disebut hyperemisis gravidarum dan menganjurkan ibu untuk tidak cemas bahwa hal ini adalah suatu penyakit yang ringan yang sering dialami oleh wanita hamil.

7. Menganjurkan kepada ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau sewaktu-waktu bila ada keluhan misal :
- Muntahnya bertambah hebat.
- Pusing yang berat dan setelah di buat istirahat tidak hilang.
- Mengeluarkan darah dari vagina.
- Nyeri perut / mules yang hebat.

8. Menjelaskan kepada ibu aktivitas yang boleh dilakukan yaitu kegiatan yang tidak membahayakan / memperburuk kondisinya yang boleh dilakukan seperti menyapu, mencuci piring, hindarkan pekerjaan yang melelahkan dan segala aktivitas yang dapat menimbulkan mual dan muntah.

9. Menjelaskan pada ibu tentangan hubungan suami istri yaitu selama ibu merasa tidak terganggu dan merasa nyaman ibu boleh melakukannya, tetapi apabila ibu merasa tidak sehat / tidak nyaman sebaiknya dihindari.

9. Menjelaskan pada ibu tentang makanan yang boleh diberikan semua makanan boleh dimakan asal tidak merangsang mual dan muntah seperti manis, pedas, asam, sebaiknya hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak perbanyak makan makanan yang manis, dan apabila makan diusahakan dengan porsi yang sedikit tapi sering.

1.3.7 EVALUASI
Tanggal 16 Agustus 2005 jam 09.20 WIB
S : Ibu mengatakan :
- Masih mual tetapi sudah tidak muntah dan sudah tidak nyeri uluhati.
- Ibu mau melaksanakan nasehat dari petugas kesehatan.
- Ibu lebih mengerti tentang kondisi kehamilannya.
- Ibu mau makan walaupun hanya sedikit, ibu tidak suka makan nasi, lebih suka susu, roti dan buah-buahan.
- HPHT : 28 Mei 2005.
O : - Ibu masih sering meludah.
- Ibu datang dengan diantar suami dan datang dengan wajah yang ceria.
- Ibu mengerti penjelasan petugas terbukti klien bisa mengulang apa yang telah disampaikan.
- Pemeriksaan kehamilan :
BB / TB : 52 kg / 155 cm.
RR : 20 kali/menit.
Tensi / nadi : 100/60 mmHg / 96 kali/menit.
TFU : ½ simfisis – pusat.
UK : 11 – 12 minggu.
TPL : 06 Februari 2006.
A : GIIP1-1 UK : 11-12 minggu dengan hiperemisis gravidarum tingkat I keadaan membaik.
P : - Anjurkan ibu untuk tetap makan sedikit tetapi sering.
- Rajin untuk meminum obat dari dokter.
- Istirahat cukup.
- Anjurkan untuk menghindari makan makanan yang merangsang.
Misal : Terlalu pedas, terlalu asem
- Anjurkan ibu untuk kontrol ulang.
BAB IV
P E N U T U P

1.4.1 KESIMPULAN
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. L dengan Hyperemisis Gravidarum di RSU dr. MOHAMAD SOEWANDHI Surabaya. Dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan dari ibu hamil sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat diagnosa kebidanan.
2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka & adanya perubahan serta keseimbangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.
3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga masalah yang ada pada tinjauan pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.
4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan akan tetapi tidak dilaksanakan seperti perawatan payudara dalam kasus nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan sendiri dirumah sesuai petunjuk.
5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pda Ny. L dengan hiperemisis gravidarum maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Pada akhirnya klien bersedia untuk kontrol 1 minggu lagi, keberhasilan dalam mengatasi masalah klien didukung oleh beberapa faktor diantranya sarana yang memadai, adanya tindakan yang komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk melakukan ANC.





1.4.2 SARAN
1. Bagi petugas.
Bidan dalam fungsinya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan harus meningkatkan kemampuan & keterampilan yang dimiliki serta harus memiliki kerja sama yang baik dengan petugas kesehatan yang lain, klien dan keluarga.

2. Bagi klien.
Klien harus dapat bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan agar keberhasilan dalam asuhan kebidanan dapat tercapai serta semua masalah klien dapat terpecahkan.

3. Bagi pendidikan.
Tenaga kesehatan yang berada disuatu instansi kesehatan supaya lebih memperhatikan & memberikan bimbingan kepada calon tenaga kesehatan pada umumnya serta supaya melengkapi buku-buku yang ada di perpustakaan yang merupakan gudang ilmu bagi para anak didik.

4. Bagi rumah sakit.
Rumah sakit harus berusaha untuk mempertahankan pelayanan yang sudah ada dan selalu berusaha untuk memberikan pelyanan yang terbaik untuk pasien.
















DAFTAR PUSTAKA

 Mochtar, Rustam, “ Sinopsis Obstetri ” , ECG. Jakarta : 1998.
 Manuaba “ Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan , dan Keluarga Berencana untuk Pendidik Bidan ”, Penerbit buku kedokteran, Jakarta : 1998.
 Prawirohario, Sarwono, “ Asuhan Maternal dan Nonatal ”, YBPSP, Jakata : 2002.
 Sastrawinata, Sulaiman, “Obstetri Fisiologi “, Fakultas kedokteran Universitas Padjajaran Bandung, Bandung : 1993.
 Varney, Helen, “ Buku Saku Bidan “, Penerbit buku kedokteran, Jakarta : 2001.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar